sockslovely.com – Tuntutan pekerjaan yang semakin tinggi pasca-pandemi, ditambah dengan tekanan digitalisasi dan jam kerja fleksibel yang sering kali justru tak mengenal batas, telah menyebabkan lonjakan signifikan kasus stres kerja di Indonesia. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa 1 dari 3 pekerja mengalami gejala stres berat akibat beban kerja dan ekspektasi perusahaan yang terus meningkat pada 2024.
Tekanan Kerja yang Semakin Kompleks
Stres akibat pekerjaan biasanya muncul dari beberapa faktor:
- Target kerja yang tidak realistis
- Jam kerja yang panjang dan tidak fleksibel
- Kurangnya dukungan dari atasan atau rekan kerja
- Kekhawatiran kehilangan pekerjaan
- Ketidakseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan (work-life balance)
Menurut psikolog organisasi dari UI, Dr. F. Rachmadini, “Karyawan masa kini tidak hanya menghadapi tuntutan hasil kerja, tapi juga ekspektasi untuk terus ‘online’ dan responsif 24 jam.”
Dampak Stres pada Kinerja dan Kesehatan
Stres kerja yang tidak tertangani bisa berujung pada:
- Menurunnya produktivitas dan kreativitas
- Kesalahan kerja yang meningkat
- Gangguan tidur dan sistem imun
- Risiko burnout, kecemasan, bahkan depresi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut burnout sebagai fenomena pekerjaan yang perlu intervensi organisasi, bukan sekadar tanggung jawab individu.
Cara Efektif Menangani Stres Akibat Pekerjaan
Berikut strategi penanganan stres kerja yang telah terbukti efektif, baik dari sisi individu maupun organisasi:
1. Manajemen Waktu dan Prioritas
- Gunakan metode seperti Eisenhower Matrix atau To-Do List harian
- Fokus pada tugas yang berdampak tinggi, bukan yang hanya terlihat sibuk
2. Relaksasi dan Mindfulness
- Lakukan teknik pernapasan 4-7-8, meditasi 5–10 menit, atau jalan kaki singkat
- Gunakan aplikasi seperti Calm atau Headspace untuk membantu mindfulness
3. Batasi Paparan Digital
- Terapkan digital detox saat jam makan atau sebelum tidur
- Aktifkan mode hening atau “do not disturb” di luar jam kerja
4. Komunikasikan Beban Kerja
- Bicarakan dengan atasan bila beban kerja terlalu berat
- Tawarkan solusi atau negosiasi ulang tenggat waktu
5. Bangun Work-Life Balance
- Tentukan batasan kerja dari rumah (misal: selesai pukul 18.00)
- Luangkan waktu untuk hobi dan keluarga, minimal 1 jam sehari
6. Konseling Psikologis
- Gunakan layanan konseling dari HR (jika tersedia)
- Manfaatkan layanan daring seperti Riliv, Halodoc, atau aplikasi Kemenkes RI
Peran Perusahaan dalam Mengurangi Stres
Menurut survei PwC Indonesia 2024, 64% profesional berharap perusahaan menyediakan program kesehatan mental beritajakarta.org, namun hanya 38% perusahaan yang benar-benar menyediakan layanan tersebut. Beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh manajemen:
- Menyediakan jam kerja fleksibel & opsi kerja hybrid
- Memberikan cuti mental health
- Menyediakan pelatihan manajemen stres dan emotional intelligence
- Menumbuhkan budaya kerja suportif, bukan hanya kompetitif
Stres akibat pekerjaan adalah masalah nyata yang tak boleh diabaikan, baik oleh individu maupun perusahaan. Dengan pendekatan strategis dan sadar diri, serta dukungan organisasi yang kuat, tekanan kerja bisa diubah menjadi tantangan positif, bukan pemicu kehancuran mental. Kesehatan mental bukan sekadar pilihan—tapi fondasi produktivitas jangka panjang.